Have You Ever Been Alone with GOD?

Taken from My Utmost for His Highest by Oswald J. Chambers

When they were alone, He explained all things to His disciples —Mark 4:34
He did not tell them anything without a parable; but privately to His disciples (those who were peculiarly His own) He explained everything [fully]. (Mark 4:34 AMP)

Our Solitude with Him. Jesus doesn’t take us aside and explain things to us all the time; He explains things to us as we are able to understand them. The lives of others are examples for us, but God requires us to examine our own souls. It is slow work— so slow that it takes God all of time and eternity to make a man or woman conform to His purpose. We can only be used by God after we allow Him to show us the deep, hidden areas of our own character. It is astounding how ignorant we are about ourselves! We don’t even recognize the envy, laziness, or pride within us when we see it. But Jesus will reveal to us everything we have held within ourselves before His grace began to work. How many of us have learned to look inwardly with courage?

We have to get rid of the idea that we understand ourselves. That is always the last bit of pride to go. The only One who understands us is God. The greatest curse in our spiritual life is pride. If we have ever had a glimpse of what we are like in the sight of God, we will never say, “Oh, I’m so unworthy.” We will understand that this goes without saying. But as long as there is any doubt that we are unworthy, God will continue to close us in until He gets us alone. Whenever there is any element of pride or conceit remaining, Jesus can’t teach us anything. He will allow us to experience heartbreak or the disappointment we feel when our intellectual pride is wounded. He will reveal numerous misplaced affections or desires— things over which we never thought He would have to get us alone. Many things are shown to us, often without effect. But when God gets us alone over them, they will be clear.

When He was alone the twelve . . . asked of Him . . . —Mark 4:10
And as soon as He was alone, those who were around Him, with the Twelve [apostles], began to ask Him about the parables. (Mark 4:10 AMP)

His Solitude with Us. When God gets us alone by affliction, heartbreak, or temptation, by disappointment, sickness, or by thwarted affection, by a broken friendship, or by a new friendship – when He gets us absolutely alone, and we are dumbfounded, and cannot ask one question, then He begins to expound. Watch Jesus Christ’s training of the twelve. It was the disciples, not the crowd outside, who were perplexed. They constantly asked Him questions, and He constantly expounded things to them; but they only understood after they had received the Holy Spirit (see John 14:26).

If you are going on with God, the only thing that is clear to you, and the only thing God intends to be clear, is the way He deals with your own soul. Your brother’s sorrows and perplexities are an absolute confusion to you. We imagine we understand where the other person is, until God gives us a dose of the plague of our own hearts. There are whole tracts of stubbornness and ignorance to be revealed by the Holy Spirit in each one of us, and it can only be done when Jesus gets us alone. Are we alone with Him now, or are we taken up with little fussy notions, fussy comradeships in God’s service, fussy ideas about our bodies? Jesus can expound nothing until we get through all the noisy questions of the head and are alone with Him.

Favorite Singers

Who is your favorite singer? Mine are Sarah Brightman and Jackie Evancho.

Sejak SMA, gw suka tipe-tipe lagu klasik seriosa gitu. Jadi ceritanya gw liat Charlotte Church gitu di TV. “Wah, bagus yah.” Gw lupa waktu itu acara apa. Tapi gw terpesona banget deh. Tau kan Charlotte Church. Dia dijulukin Voice of Angel. Kenapa ya bisa dapet julukan itu? Apa yang ngasih julukan pernah ngedenger malaikat nyanyi ya? Mungkin yang kasih julukan itu sudah hidup sejak zaman TUHAN Yesus lahir dan menjadi gembala di padang dan mendapat kabar kelahiran Yesus dari malaikat yang kemudian bernyanyi memuliakan TUHAN :p Ceritanya Charlotte Church ini penyanyi anak-anak yang sangat sangat berbakat. Tapi dia justru mendedikasikan talentanya  itu untuk menyanyikan lagu-lagu rohani. Itu berita yang pernah gw baca tentang dia. Makin tertarik deh gw. Soalnya dulu gw anti lagu-lagu sekuler. Yah, ajaran dari persekutuan pelajar di gereja memang begitu. Dan gw nurut aja dengan butanya (maksudnya nurut aja tanpa mencari alasannya). Okeh, tentang lagu sekuler vs lagu rohani kita bahas di lain waktu aja ya 🙂 Nah, terus gw cerita deh ke Siska, temen sebangku gw di SMA tentang Charlotte Church ini. Pas banget, si Siska ini juga ternyata suka sama Charlotte Church. Besoknya dia pinjemin gw CD album Charlotte Church yang judulnya Prelude-The Best of Charlotte Church. Kaya gini nih gambar covernya:

Gw langsung copy isi CD itu ke PC di rumah (waktu itu gw belum mengerti tentang hak cipta dan pembajakan) dan gw dengerin lagu-lagunya EVERY DAY dan gw ga pernah bosen (bahkan sampe sekarang pun ga bosen). Di sinilah gw mulai mendengarkan lagu-lagu sekuler tanpa sepengetahuan kk PA dan anak-anak persekutuan >:) Yang menjadi lagu favorite gw dari album ini adalah:

  1. Just Wave Hello (Ford Global Anthem)
  2. Dream A Dream – (Elysium) (duet with Billy Gilman)
  3. Habanera
  4. It’s The Heart That Matters Most
  5. Bridge Over Troubled Water.

Gara-gara nulis tentang album ini, akhirnya gw memutuskan untuk mengambil CD ini dari rak CDs gw dan memutarnya 😀 Sekarang gw udah punya CD aslinya loh, ga ngebajak lagi, hehehe.

Sebelumnya, gw udah familiar dengan lagu Habanera dan Bridge Over Troubled Water. Waktu itu gw ga inget pernah denger lagu Habanera di mana. Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata gw menemukan kalo lagu Habanera itu pernah dipake di acara Sesame Street, acara TV kesukaan gw waktu masih kecil. Hihihi. Yang pertama kali memopulerkan lagu ini adalah Carmen. Lalu ada karakter di Sesame Street yang memerankan Carmen menyanyikan lagu ini. Lucu banget deh kalo diliat-liat lagi.

Kalo lagu Bridge Over Troubled Water gw denger pertama kali di Lab Bahasa Inggris di SMA. My English teacher, Mr. Widyo, often played some old songs several times at the lab and then told us to write down the lyrics.

Oia, sebenernya ada lagi satu lagu yang gw suka dari album ini, yaitu The Prayer (duet with Josh Groban). Nah, pas gw lagi suka-sukanya sama lagu ini, tiba-tiba lagu ini jadi populer banget di Indo karena dinyanyiin oleh Joy Tobing dan Delon di acara Indonesian Idol. Yang bikin gw ga rela adalah mereka nyanyiinnya ga sebagus Charlotte Church dan Josh Groban (ya iyalah, it’s obvius lah –______- ). Tapi justru banyak yang sukaaaa dengan duet mereka dan akhirnya di mana-mana orang menyanyikan lagu ini sambil mengurangi keindahannya. Sejak saat itu, gw jadi biasa aja dengan lagu The Prayer ini, ga suka-suka banget. Pasaran!

Di masa-masa itu, Josh Groban juga sedang naik daun di Indo dengan lagu “You Raise Me Up”. Nah awalnya gw juga suka dengan lagu ini. Bahkan beberapa anak di kelas gw (termasuk gw) yang suka nyanyi, pernah ngumpul untuk ngehapalin lirik dan nyanyiin lagu ini bareng-bareng. Tapi karena bener-bener jadi pasaran banget, kadar kesukaan gw terhadap lagu ini jadi berkurang deh :p

Pas gw kuliah tingkat satu, gw punya temen deket di kelas TPB, namanya Adit, anak TK, sesama anak Bandung juga (Adiiittt, how are you ?? 😀 ). Si Adit ini pemusik. Dia les piano klasik. Bahkan dia gabung tuh ke Unit Orchestra ITB. Mantep dah pokonya dia. Entah awalnya dari mana, gw bilang ke Adit kalo gw suka dengan Charlotte Church. Di situ Adit bilang kalo ada penyanyi yang lebih bagus daripada Charlotte Church, namanya Sarah Brightman. Besoknya, dia pinjemin kaset album Sarah Brightman yang judulnya Classics. Waktu itu udah ga terlalu zaman sih dengerin kaset, tapi ya Adit punyanya kaset. Pas banget gw punya walkman. So, gw dengerinlah itu kaset. Gw langsung kagum dengan penyanyinya. Gw jatuh cinta dengan Sarah Brightman pada pendengaran pertama ❤. And my most favorite song from the album is Time To Say Goodbye (Con Te Partiro). Itu lagu indah banget deh. Diciptain oleh Francesco Sartori (musik) dan Lucio Quarantotto (lirik).

Agak-agak nyentrik gitu ya covernya :p

Di album Classics, Sarah Brightman nyanyiin lagu ini secara solo. Sebenernya lagu ini ada versi duetnya juga, dinyanyiin Sarah Brightman dan Andrea Bocelli. Dan gw lebih suka versi duetnya. Penasaran? Nih videonya. Enjoy.. 🙂

Liriknya pernah gw post dulu banget. Bisa dilihat di sini.

Sejak saat itu, gw mulai mengoleksi album Sarah Brightman. Agak susah yang nyarinya, mungkin karena peminatnya di Bandung ini sedikit. Trus gw juga mulai nonton videonya dia di internet. Adit juga minjemin gw DVDnya. Gw terpesona banget deh dengan Sarah Brightman. Cantik, dewasa, penuh penghayatan, nyanyi lagu apapun bagus, ga cuma lagu klasik aja. Udah gitu makin ke sini dia makin cantik deh 🙂

Sarah Brightman itu multitalented artist. Dia bisa acting juga. Dia pernah maen di Musical berjudul Phantom of The Opera tahun 1986. Lagu yang terkenal dari drama musikal itu antara lain Phantom of The Opera, All I Ask of You, dan Music of The Night. Lagu Phantom of The Opera memang diciptakan oleh Andrew Lloyd Webber (composer and producer of this musical) untuk Sarah Brightman. Dan memang sampe sekarang cuma Sarah Brightman ada wanita yang bisa menyanyikan lagu itu dengan utuh dan sempurna. Tinggi banget nadanya. Kalo ga salah Putri Ayu (finalis Indonesia Mencari Bakat) pernah mencoba menyanyikan lagu itu di panggung IMB. Alhasil, gagal! Menurut gw, lagu Phantom of The Opera ini unik banget. Genre-nya klasik, tapi diaransemen dengan permainan drum dan gitar listrik yang kentara banget, tapi tetep indah (dan agak berkesan horror). Andrew, you’re a genius! Btw, tahun 2011 adalah 25th Anniversary of Phantom of The Opera. Dirayakan loh dengan besar-besaran. Walaupun dibuat 25 tahun sebelumnya, sampai hari ini banyak orang yang masih menyukai musical ini. One more time, Andrew, you’re a genius! 🙂

Connie Talbot juga sempat menjadi penyanyi favorite gw. Sayangnya dia ga terlalu berkembang yah (kayanya…). Connie ini masih berusia 6 tahun waktu ikutan Britain’s Got Talent. Ini salah satu videonya, dia bawain lagu Ben, liriknya bisa dibaca di sini. (Btw, Ben di sini adalah nama tikus peliharaan loh)

Penyanyi favorite gw satu lagi adalah Jackie Evancho. Cewe berusia 10 tahun, very very super talented girl, ikutan American’s Got Talent, dan merupakan penyanyi seriosa termuda di dunia. Yang pertama kali dengerin dia nyanyi pasti ga percaya kalo itu suara dia. Amazing-lah pokonya. Setelah menjadi juara kedua di AGT, Jackie Evancho bekerja sama dengan a very very famous producer dan bikin satu album Dream With Me yang isinya perpaduan lagu-lagu klasik dan modern yang diaransemen dengan indahnya dan cocookkk banget untuk karakter suara Jackie.

Ada satu performance dia yang gw suka banget, TV show yang judulnya Great Performance Jackie Evancho – Dream With Me. Gw donlot videonya dari torrentz, hehehe. Dari show ini, gw suka banget dengan lagu Imaginer, Lover, dan Angel. Indah bangeeettt. Ga pernah bosen kalo nonton videonya. Nih penggalan dari show tersebut, enjoy 🙂

Jackie Evancho ternyata sangat mengidolakan Sarah Brightman. Dan dia juga suka Musical Phantom of The Opera. Di album Dream With Me, dia menyanyikan lagu All I Ask of You (yang menurut gw agak kurang bagus, soalnya lagu duet tapi dinyanyiin solo). Waktu dia masuk babak final AGT, Jackie Evancho berduet dengan Sarah Brightman menyanyikan lagu Time to Say Goodbye. WOOWW.. Gw tercengang banget waktu nemu videonya. Astaga, dua orang penyanyi favorite gw menyanyikan lagu yang gw suka. Gw merinding loh waktu nonton dan denger mereka berduet. Bagus banget…

Trus penyanyi Indo favorite gw ada ga yah? Sejauh ini sih ada satu. Dira Sugandi. Pertama kali denger Dira Sugandi nyanyi itu di acara 811 Show Metro TV waktu Whitney Houston meninggal. Di acara itu Dira diundang sebagai narasumber dan menyanyikan beberap penggalan lagu Whitney Houston. Ternyata ada juga penyanyi Indonesia yang oke. Ternyata juga, Dira Sugandi ini pernah duet loh dengan Andrea Bocelli menyanyikan lagu The Prayer. Prestasi banget loh buat penyanyi Indonesia. Penyanyi-penyanyi wanita Indonesia yang lebih banyak membuat berita sensasi daripada karya musik harusnya belajar dari Dira Sugandi.

Bagaimana? Sekarang para pembaca tahu kan selera musik gw kaya gimana. Ada yang punya selera yang sama? Yuk, mari kita share 🙂

Musim Hujan dan Toilet

Kali ini gw bakal bahas salah satu kekurangan gw, yaitu gampang banget pengen ke toilet untuk buang air kecil a.k.a sering banget pipis. Fiuuuhhhh *muka malu*

Toilet2x225

Jadi begini, seingat gw sih sejak gw SD, di antara teman-teman sekelas gw adalah murid yang paling rajin mengunjungi toilet sekolah. Kenapa? Karena gw rajin banget pipis, padahal gw minum lebih sedikit drpd mereka. Pada awalnya, gw ga sadar dengan “kerajinan” gw ini, sampai seorang temen gw kasih tau gw. Hmmm, kenapa ya tubuh gw ini aneh banget? Nah, karena hal itulah makanya gw ga terlalu suka minum air. Gw merasa terganggu kalo harus sering bolak-balik toilet. Seriusan loh. Gw baru sadar pentingnya minum air putih itu taun 2009, waktu gw merasakan sakit di bagian pinggang belakang. Kata mama mungkin karena kurang minum air. Trus gw mendadak rajin minum deh di situ dan ajaibnya sakit pinggang gw itu ga pernah dateng-dateng lagi. Alhamdulillah ya… *ala Syahrini*

Waktu SMP, ada dua kali jam istirahat sekolah. Tebak apa yang selalu gw lakukan pas jam istirahat? Pertama, ngambil bekal makanan (yang setiap hari disiapin sama mama, luv u mom :* ) yang dibawa dari rumah, naro di daerah kursi depan kelas, trus pergi ke toilet, habis itu makan. Selalu begitu setiap hari sekolah. Nah, kalo musim hujan, sebelum jam istirahat pertama dateng tuh gw ud minta izin ke guru kelas untuk ke toilet. Dingiiinnn… Musim kemarau aja gw rajin ke toilet, apalagi musim hujan. Paling enak tuh waktu gw kelas 2, karena kelas gw di sebelah toilet. So, ga perlu jalan jauh-jauh untuk sampe di toilet. Trus kalo jam istirahat, ga perlu ngantri lama-lama untuk ke toilet, hehehehe. Yang paling ga enak itu waktu kelas satu, karena kelas gw ada di tingkat dua, sementara toilet ada di lantai satu dan di seberang gedung tempat kelas gw.

Gw punya pengalaman memalukan waktu kelas 3 SMP. Seriously, ini memalukan bangeetttsss. Ceritanya lagi pelajaran biologi nih di jam pelajaran ketiga. Habis jam pelajaran ketiga itu masuk jam istirahat pertama. Kira-kira 15 menit sebelum bel istirahat, gw ngerasa pengen pipis. Trus gw liat jam. Duh, tanggung 15 menit lagi. Kalo minta izin, gw takut ga diizinin karena jam istirahat kan bentar lagi. Nah, gw yang duduk paling depan saat itu memutuskan untuk menahan pipis sampe jam istirahat. Eh ternyata tubuh gw ini ga bisa kompromi. Gw duduk dengan gelisah menahan pipis sampe goyang-goyang ga jelas gituu, huhuhuhu, dan guru gw terpana melihat gw duduk dengan ga bisa diem. Ya TUHAN.. Temen yang duduk di belakang gw, namanya Yosef, nanya gini, “Christ, lo pengen pipis yah?” Astaga, di situ gw nyadar apa gerakan-gerakan gw tadi itu terlalu ekstrim yah, sampe-sampe si Yosef tau kalo gw pengen pipis. Hahahaha, malu banget daaahh >< Hadooohhh… Waktu bel istirahat bunyi dan guru gw keluar kelas, langsung gw berlari menuju toilet dengan kecepatan cahaya, hahahaha…

Di SMA, toiletnya jauuuuhhhh gilaaaaaa…. Astaga, bener-bener dah itu sekolah nyiksa gw dalam hal ini. Mana SMA itu kan di lantai atas, sementara toilet itu ada di lantai bawah dan sekomplek sama SD, huaaaa… FYI, gw SMA di Santa Angela, Jl. Merdeka 24, Bandung. Nah di situ lengkap loh sekolahannya, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, sampe LPK (tempat pendidikan untuk sekretaris gitu..). Trus yang jadi bencana adalah untuk SD, SMP, dan SMA toiletnya nyatuuu, dan itu ada di komplek SD. Kalo misalnya ke toilet pas jam pelajaran (ga pake mampir ke kantin ato touch-up your make-up), butuh waktu kira-kira 10-15 menit untuk jalan bolak-balik dan melakukan ritual di toilet itu. Sementara guru-guru SMA punya toliet sendiri di lantai atas. Hiks.. Hidup ini memang ga adil *nangis darah* Eh tapi itu dulu. Sekarang SMA gw udah punya toilet sendiri di lantai atas. Syukur deh. Coba kalo sejak gw sekolah di situ udah punya toilet sendiri…

Pas gw kuliah, puji TUHAN banget, toilet ada di mana-mana, huehehe.. Di tiap lantai ada, di labtek ato gedung apapun ada. Nah, yang perlu diperhatikan hanya mengingat-ingat toilet mana yang buka di luar jam kerja dan hari kerja. Favorit gw adalah toilet depan HMIF. Pintu toilet cewenya ga ada kuncinya, jadi buka terus 24 jam 😉 Pernah dong waktu zaman osjur, trus dimintain ngumpulin tanda tangan angkatan atas, ada angkatan 2003 yang nanya toilet apa aja yang buka di hari Sabtu. Kalo jawabannya salah, ga bakal dapet tanda tangan. Wuih, ternyata pengetahuan yang begituan penting juga yah…

Kenapa sih kalo cuaca dingin kita jadi lebih sering pipis? Nyusahin banget, terutama buat gw. Tubuh kita ini kan selalu menjaga keseimbangan jumlah cairan di dalam tubuh. Nah, kalo cuaca dingin, tubuh kita susah untuk berkeringat. Kenapa? Karena pembuluh darah di permukaan kulit menyempit. Jadi cairan yang tadinya mau dibuang melalui kulit malah dikumpulkan di kantung urine.

Gw sering berpikir, apa tubuh gw ini ga butuh air banyak-banyak yah, makanya rajin mengeluarkan urine? Trus apakah dengan mengurangi frekuensi minum adalah jalan terbaik mengatasi masalah ini? Ternyata ga gitu. Dalam urine manusia, yang terkandung bukan hanya air. Tapi banyak zat sisa yang berbahaya bagi tubuh ikut dibuang. Jadi, kalo kita banyak minum dan banyak mengeluarkan urine, artinya kita membersihkan tubuh kita dari zat-zat yang beracun tersebut. Begituu..

So, buat para ladies yang ga suka minum air, nasihat gw adalah jangan numpuk racun dalam tubuh. Ga usah pake acara detoks-detoks segala deh tapi jarang minum air. Tubuh kita ini punya cara alami untuk mengeluarkan racun. Ikutin aja cara yang udah diciptakan TUHAN. Rajin minum air putih. Kurangi yang namanya minum soda, minum yang manis-manis dan berpengawet (ini gw sambil khotbah ke diri sendiri, hehe), apalagi minuman yang beralkohol. Ga baik untuk kesehatan dan juga untuk kecantikan kulit. Yuuuu…

Oia, mo tau manfaat lain dari minum air putih?

679113838

Hutapea Ladies (part 1)

Sudah lamaaaaa ga nge-blog >.< Ternyata menulis blog itu memang butuh komitmen yah. Selain itu memang bingung juga mo nulis apa. Ah, pengen deh bisa selalu punya ide untuk menulis di blog. Tapi aku kan pemaluuuu, hehehehe. Belum sreg rasanya menuangkan semua pikiran dan mimpi di blog, seperti yang biasa dilakukan oleh salah seorang yang bakal gw ceritain di bawah ini, huehe.

Okay, kali ini gw akan menceritakan salah dua dari banyak wanita yang ada dalam hidup gw. Kenapa gw memilih mereka berdua? Karena mereka ini cukup unik tetapi memiliki banyak kesamaan juga. Hohoho. Let’s get started!

Yang pertama adalah… Kak Echa

Pop quiz!

Kapan pertama kali ketemu kak echa?

Desember 2004, di persiapan Ibadah dan Perayaan Natal PMK ITB di Aula Barat ITB. Waktu itu kak echa dkk mo ngambil konsumsi untuk panitia natal (kalo ga salah) di daerah gandok. Trus ntah kenapa tiba-tiba gw bisa nyangkut di tim pengambilan konsumsi ini. Ajaib deh gw bisa langsung mau bantuin orang yang baru gw kenal saat itu. Mungkin ini yang namanya mujizat. Heiizzz :p

Apa kesan pertama ketika kenal kak echa?

Orangnya ramah. (ya iyalah kalo ga ramah mana mungkin gw mau bantuin dia ngambil konsumsi pas pertama kali kenal dia :p) Kalo dari penampilan, kak echa terlihat tomboy sih waktu itu. Pake kemeja putih (yang kayanya kebesaran) trus pake vest hitam (yang terlihat model vest tahun 80-an, ups ><). Trus rambutnya juga pendeeekkk. Ga keliatanlah kalo kak echa itu anak SR. Lebih cocok jadi anak nerd yang rajin belajar dan ketinggalan mode, haha. Oia, kacamatanya juga menambah kesan tersebut loh.

Nah terus kan sehabis ngambil konsumsi itu kami balik lagi ke Aula Barat. Di situ kak echa minta ditemenin ke toilet. Toilet terdekat yang masih buka saat itu adalah toilet di Labtek V di depan HMIF. Jadi, gw temenin deh ke sono. Pintu toilet cewe di sono emang harus didorong kuat-kuat biar bisa kebuka. Kak echa baru dorong sedikit langsung mengeluh berat dan menyerah untuk buka pintu itu. So, gw deh yang bukain pintu untuk si kakak. Di situ gw mikir, apa kak echa ini sakit yah makanya ga kuat buka pintu. Trus kan badannya kuyus banget tuh, kecil pula. Di situ gw menyimpulkan kalau kak echa mengidap penyakit berat yang bikin dia kurusss, kecil, ga boleh cape, dan ga punya tenaga. Hahahaha. Kejam banget ya penilaian gw ><

Oke, mari kita kuliti kak echa ini, eh maksudnya membahas tentang pribadi kak echa pelan-pelan, mulai dari kulit-kulitnya dulu 😀

Nama lengkap kak echa adalah Mastiur Theresia Ebigael Hutapea. Nah, kalo udah liat nama panjangnya, pasti langsung tau yah kak echa ini orang Zimbabwe. Hoahahaha.. Maksudnya orang Batak 😀 Sebenarnya kak echa ini ga murni Batak sih. Dia ini berdarah campuran a.k.a mud-blooded. Papanya Batak. Mamanya Ambon. Oia, kalo ga salah mamanya campuran Ambon-Belanda ya? (iya bukan sih, kak? semoga salah deh, hahaha). Kak echa kuliah di ITB angkatan 2003 jurusan Desain Interior. Secara pribadi, gw selalu kagum sama anak2 SR yg jago gambar ato nge-desain. Kalo ke kak echa sih kagumnya dikit aja, wkwkwk. Kak echa sekarang baru lulus dari Magister Manajemen Unpar. Selamaaatt kakaaaaa 😀

Kak echa ini anak pertama dari tiga bersaudara. Yeaayy, kita sama-sama boru panggoaran, kak 😉 Adik-adiknya kak echa cewe semua. So, kebayanglah ya rumah orang tua kak echa pasti ruamee, isinya cewe semua, cowonya cuma satu. Rumah mereka di Cijerah. Tau gak Cijerah di mana? Ada di peta koq. Bandung coret dua kali. Di perbatasan antara Bandung-Cimahi. Dilewati jalan tol deh pokonya. Konon kabarnya, di Cijerah baru didirikan Borma. Selamaaattt. Akhirnya ada supermarket juga di sana. Konon kabarnya juga, di Cijerah ga ada sinyal 3G. So, kalo chat sama kak echa harus panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Pendingnya itu loh. Trus konon kabarnya, di Cijerah suka suka mati lampu. Trus penduduk Cijerah belum bikin e-KTP. Meskipun demikian, kak echa beriman suatu saat Cijerah bakal jadi kawasan elit seperti Setraduta. Amin, kak 😀 Percaya gak percaya, Cijerah ada di Wikipedia loh.. Buka aja sendiri di sini.

Ini dia peta Cijerah.

cijerah

Nah, setelah pertemuan pertama dengan kak echa, kayanya ga ada pertemuan-pertemuan berarti berikutnya. Ya iyalah. Kak echa kan aktivis gitu di Sion, sedangkan gw (dulu) anti banget sama Sion. Ajaibnya, walaupun ga pernah aktif di kegiatan Sion (juga jarang PA), gw diterima ikut KORPS (yah ini sejenis “ospek” untuk orang-orang yang mau memuridkan di Sion). Di retreat KORPS inilah gw bertemu lagi dengan kak echa yang kebetulan menjadi peserta retreat (lagi). Di hari kedua retreat, para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan kak echa ini yang jadi ketua (yang artinya dituakan karena memang paling tua :p) di kelompok gw. Jadi kak echa deh yang menjadi pemimpin doa di kelompok. Pas menulis beban doa di buku kecilnya, gw liat tulisan kak echa pake huruf kapital semua. KAYA GINI. APA TOMBOL CAPS LOCK-NYA KEPENCET TERUS YAH? 😛 Dan gw pun berpikir mungkin ini adalah style anak SR, atau tulisan kak echa jelek kalo pake huruf kecil, hihihi. Tapi kalo dipikir-pikir, mungkin karena kak echa waktu itu penderita rabun dekat (yang cukup parah), makanya dia menulis dengan HURUF KAPITAL SEMUA. (bener ga analisis aku, kak?)

Teruuuussss, hubungan kami berlanjut dengan biasa-biasa saja. Ada alasan khusus kenapa gw ga terlalu mau bergaul dengan kak echa waktu itu. Karena kak echa itu anak PA-nya k’devina yang karakternya jauh bertolak belakang dari gw. So, gw menganggap semua keluarga PA k’devina kaya gt semua. Hmmm, generalisasi memang membunuh yah. Trus aku juga menilai kak echa itu hanya mau bergaul dengan keluarga PA-nya aja. Eksklusif gitu deh. Habis gereja, SR, ato PDS, pasti ngumpul dan ngobrol sama keluarga PA-nya. Gw merasa ga bakal diterima di kalangan mereka. Yah, itu pemikiran di masa (lebih) muda dulu. Ga semuanya bener koq 😀

Banyak sih kejadian-kejadian selama beberapa taun terakhir yang bikin gw sedikit demi sedikit bisa semakin kenal kak echa. Antara lain kejadian di PDS pas gw mo operasi di bulan Desember 2009. Dan lama-kelamaan karena kami sama-sama tinggal di Bandung (dan teman-teman seangkatan di Sion pergi ke kota lain), maka tidak ada pilihan lagi, mau ga mau ya bergaul dengan yang bernasib sama, hehehe. Ternyata kak echa itu ga seperti yg gw kira dulu. Kirain ga bisa bercanda, serius, aura holy-nya sangat pekat, dll. Ah, ternyata kak echa itu manusia biasa seperti gw juga. Bukan blasteran antara nabi perjanjian lama dengan malaikat, hahaha.

Kak echa ini narsis looohhh… Astaga! Geleng-geleng kepala deh kalo narsisnya udah keluar. Dan dia pede banget kalo dia imuutt, sampe dia mengganti kata kecantikan di Amsal 31:30 dengan kata keimutan. Tapi di sisi lain kak echa sering merasa paling tua di antara semua. Hahahaha. Ini adalah sisi lain kak echa yang ga bisa gw mengerti deh. Iya sih, kak echa emang mungil. Tapi apa bener imut yah? :p

Daaannn, hubungan gw sama kak echa semakin dekat dan semakin dekat sejak retreat HC bulan Mei lalu. Di retreat itu kak echa bawa Alkitab yang besaarr dan beraaatt. Alkitab kak echa dari dulu memang berukuran besar. Lebih besar Alkitabnya daripada orangnya :p Sekarang kak echa ngaku-ngaku sebagai kk PA angkat gw, hahaha. Ok lah, gw terima kak echa sebagai mami PA adopsi. Dan gw mau papiiiii :p

Kak echa itu tempat curhat yang penuh nasihat dari firman TUHAN. Kalo ngobrol sama dia juga pasti yang keluar adalah ayat-ayat Alkitab. Wow, memang sangat diurapi sebagai pengajar yah 🙂

Kak echa juga suka menulis dan punya banyak fans. Hobby menulisnya ini bisa dilihat di blog-nya. Tulisannya beraneka ragam jenisnya. Ada yang isinya pewahyuan (yg ini beraaattt), resensi buku, curhat, cerita sehari-hari (tentang keluarga di rumah, keluarga PA, teman-temannya, dll). Yah pokonya beraneka ragam tema ada dalam blognya. Tiap kali kak echa galau, biasanya dia nge-blog. Kesimpulannya, jumlah kegalauan berbanding lurus dengan jumlah postingan di blog, hehe.

Kami punya kesamaan, yaitu sama-sama nge-fans dengan Derek Prince, yeyeyeyeyeee. Kayanya kak echa udah bisa tuh buka perpustakaan Derek Prince, pasti koleksi buku-buku Derek Prince-nya banyaaaakkk banget. Pesen gw, kalo mo minjem buku-buku kak echa, jangan lupa dikembaliin, ato bakal dikejar-kejar sampai ke ujung dunia untuk diminta dibalikin. Buat orang yg suka baca buku, setiap buku koleksinya sangaaaatt berharga. Yeah, I feel you, kak 🙂 Suatu waktu, gw pernah bilang ke kak echa seandainya Opa Derek Prince dibangkitkan dari kubur, maka gw bakal minta Opa menerjemahkan Alkitab versi Derek Prince dan mendirikan sekolah Alkitab Derek Prince. Kenapa? Karena Opa ini jagooo banget bahasa Yunani. Dia bahkan bisa mengajar bahasa Yunani di tingkat universitas. Trus tiap kali nulis bahan pengajaran, dia kebanyakan menerjemahkan Alkitab langsung dari bahasa aslinya untuk menjelaskan maksudnya. Wah, keren banget deh. Nah, kalo kak echa sih pengennya Opa menurunkan jubahnya kepada seorang pria dan mengantarkan pria itu kepada dirinya. Huehehehe.. Siapa sih yang ga mau punya suami dengan karunia seperti Derek Prince? :p

Kakaaaa… Aku seneng deh bisa mengenal kaka 🙂 Walaupun baru sekarang-sekarang kenalnya. Yah gapapalah, daripada tidak sama sekali. Aku seneng loh baca blog kaka. Terutama baca postingan curhatan yang malam ini ditulis dan besok dihapus. Thanks to Google Reader yang tetap bisa bikin aku baca postingan yang sudah kaka hapus, hahaha. Semangaaattt menyongsong masa depan cerah yang penuh pengharapan dan damai sejahtera ya, kak.. Love u, kakakuuu :*

Delight yourself also in the Lord, and He will give you the desires and secret petitions of your heart. (Psalms 37:4)

kaechaechi - Copy

harga kamu berapa sih? (2)

….lanjutan dari post sebelumnya

Kalo ada orang yang menghargai manusia sebatas harga organ-organnya saja, tentu orang itu sangat bodoh. Mengapa? Karena tidak ada organ-organ manusia yang bisa dibuat oleh manusia itu sendiri. Seluruh tubuh manusia adalah ciptaan TUHAN. Kalo ada manusia jenius yang membuat organ tubuh buatan, pasti hasilnya jauuuhh dari organ aslinya. Tidak ada yang bisa menyamai ciptaan TUHAN.

Siapa yang bisa menentukan harga dari manusia? Tentulah Penciptanya. Bukan keadaan bursa saham, nilai inflasi/devaluasi, nilai tukar mata uang, kestabilan kondisi politik, keamanan negara, dll.

Yesus bilang gini,

“Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Lalu apa yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Artinya seluruh dunia ini tidak dapat menggantikan nyawa satu orang. Harga nyawa satu orang lebih mahal daripada harga seluruh dunia ini dengan isi-isinya. Ga percaya? Pernah liat orang kaya yg meninggal terus hidup lagi karena dia punya uang banyak? Ga pernah kan. Orang paling kaya yang pernah ada di dunia (Raja Salomo) aja, ga bisa hidup lagi waktu dia udah meninggal.

Sekarang bayangkan berapa sih nilai kekayaan seluruh dunia ini beserta isi-isinya. Bayangkan Indonesia jual provinsi Papua dan Papua Barat ke Australia. Pasti mahal banget tuh. Setiap tahunnya pertambangan emas Indonesia menghasilkan 120 ton emas. Artinya dalam sebulan, ada 10 ton emas yang dihasilkan. Dalam sehari, 333 kg emas. Hari ini, harga satu gram emas Rp 538 000,00. Emas yang dihasilkan Indonesia dalam satu harinya senilai Rp 179.154.000.000,00 (seratus tujuh puluh sembilan milyar seratus lima puluh empat juta rupiah). Bisa Anda bayangkan apa saja yang bisa Anda peroleh dengan uang sebanyak itu?  Jika dalam satu hari, emas yang bisa dieksplorasi di Indonesia saja sudah sebanyak itu, apalagi emas dari seluruh dunia. Dan itu baru emas saja, bagaimana dengan barang tambang dan kekayaan bumi yang lain baik di darat, laut dan udara?

Nilai seorang manusia di mata Pencipta-Nya tidak bisa dibandingkan dengan nilai seluruh dunia ini beserta isinya. Karena seluruh dunia ini beserta isinya tidak dapat menyelamatkan jiwa saya. Saya lebih berharga daripada seluruh dunia ini beserta isinya. Anda juga jauuuhhh lebih berharga  daripada seluruh dunia ini beserta isinya. So, ga peduli apa merk baju/sepatu/tas/hp/laptop Anda, Anda tetap jauuhh lebih berharga daripada seluruh dunia ini beserta isinya. Bahkan orang cacat sekalipun tetap jauuuhhh lebih berharga daripada seluruh dunia ini beserta isinya.

Pelajaran ini memang sederhana. Tetapi mempengaruhi kehidupan kita sampai kita meninggal. Di saat Anda merasa gagal, banyak tuntuan, atau kejadian buruk lainnya, kuatkan kepercayaan Anda kepada TUHAN dan katakan bahwa diri Anda jauh lebih berharga daripada apa yang bisa dunia berikan bahkan daripada seluruh dunia ini beserta isinya. Memang masalah tidak akan selesai dengan serta-merta. Di saat kepercayaan dan pengharapan Anda kuat di dalam TUHAN, maka Anda akan melihat jalan keluar yang TUHAN sediakan. Seperti yang dikatakan Ps. Joseph Prince, “Good things happen to those who believe GOD loves them.”

So, berapa sih harga kamu? 🙂